Duduki Kantor Gubernur, KS Bara Nilai Larangan Truk Batu Bara di Jalan Nasional Syarat Unsur Politis

Selasa, 23 Januari 2024 - 17:57:50 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Sopir truk baru bara yang tergabung dalam KS Bara kembali menduduki lapangan kantor Gubernur Jambi, Selasa (23/1/2024) sore.

Ketua KS Bara Tursiman mengatakan bahwa para sopir sepakat bahwa aksi ini akan terus dilanjutkan sampai tuntutan mereka diakomodir.

"Tuntutan kami hanya dua, yaitu dua minta dibuka atau ditutup untuk seluruh tambang," kata Tursiman ditemui di Pendopo Kantor Gubernur Jambi, Selasa sore.

Pantauan di lapangan terlihat setidaknya lebih kurang 40 truk diparkirkan para sopir di lapangan kantor Gubernur tersebut. Berbagai tuntutan dan keluhan mereka tuliskan di karton yang ditempel di truk yang terparkir.

Tursiman mengatakan, penutupan kegiatan hauling batu bara ini memberikan dampak yang sangat dirasakan para sopir.

"Sopir ini kan sudah banyak yang terlanjur kredit mobil dan memang mengandalkan disitu, otomatis rezeki macet karena ditutup. Untuk makan saja susah. Masih banyak yang tinggal di rumah kontrakan," katanya.

Menurut dia, kebijakan yang diambil Pemprov Jambi melarang angkutan batu bara melewati jalan nasional terlambat. Sebab, kegiatan usaha ini sudah terlanjur besar. 

"Batu bara ini sudah terlalu besar dan sudah ribuan yang terdampak. Semua sopir terdampak walau tak tergabung dengan KS Bara," sebutnya.

Dia menilai kebijakan Gubernur itu tak mempertimbangkan nasib sopir. Selain itu dia menilai kebijakan Gubernur ini syarat unsur politis.

"Harapan kami Gubernur jangan sampai hanya membela yang 2 juta masyarakat saja. Tapi yang harus ditolong juga para sopir ini harus diperhatikan. Batu bara di Jambi ada masalah, nah masalah ini harus diselesaikan jangan malah membuat aturan coba-coba dan menggiring opini seolah gubernur hanya meminta perhatian 2 juta masyarakat Jambi saja karena mau mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur. Sopir ini harus diselamatkan juga," keluhnya.

Menanggapi soal rencana pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada sopir yang ditawarkan Pemprov Jambi, Tursiman mengatakan janji itu hanya sebatas wacana.

"BLT itu cuma wacana. Tak tau kapan mau dibagikan dan anggarannya darimana. Makanya semuanya wacana saja sehingga sampai hari ini sudah 1 bulan tak ada realita, makanya sekarang sudah memuncak," katanya.

Tursiman mengatakan akan melaporkan persoalan ini kepada Presiden jika tak ada solusi dari Gubernur Jambi. 

"Saya akan laporkan ke presiden dan pihak terkait kerusakan kantor gubernur dan terlantarnya supir. Kita minta tambang semuanya ditutup," tegasnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA