Gangguan Penglihatan Rentan Menyerang Anak Usia di Bawah Delapan Tahun

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 13:46:47 WIB

IMCNews.ID, Jakarta - Gangguan penglihatan rentan sekali terjadi pada anak dengan usia nol hingga delapan tahun. Gangguan itu berupa mata juling atau mata malam.

Pasalnya,usia di bawah delapan tahun merupakan waktu kritis bagi perkembangan mata anak.

“Dimana tiga tahun pertama itu adalah fase yang paling kritis. Ketika anak-anak tersebut ada gangguan penglihatan di fase itu, kemudian tidak ditangani dengan baik maka akan mengalami mata malas,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Anak dan Strabismus Indonesia (INAPOSS) DR. dr. Feti Karfiati Memed, SpM(K), MKes.

Kemudian, Ambliopia atau mata malas adalah suatu kondisi dimana penglihatan anak tidak jelas atau kurang fokus. Sebab, adanya gangguan pada perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan anak.

Dia menerangkan, jika mata malas pada anak tidak segera ditangani dengan tepat maka akan menimbulkan gejala yang semakin parah hingga anak mengalami gangguan penglihatan.

“Penyebab mata juling itu karena adanya kekeruhan pada media, jadi media refraksinya ada keruh dan kalau tidak segera ditangani walaupun dia operasi, pasti tidak akan maksimal hasilnya,” ungkapnya.

Padahal, bila anak segera mendapatkan penanganan yang tepat, dokter dapat memberikan terapi yaitu dengan menutup satu mata yang dinilai tidak bekerja maksimal, atau menyarankan pemakaian kacamata supaya perlahan juling dapat disembuhkan.

“Jadi mata malas terapinya harus pada masa anak-anak. Ketika tumbuh, kalau telat, itu tidak bisa. Mata malas bisa menyebabkan juling dan juling bisa menyebabkan mata malas. Ini yang perlu diperhatikan,” terangnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Mata Konsultan Strabismus JEC Eyes Hospitals and Clinic Gusti G. Suardana, SpM(K) menyatakan, semakin cepat skrining mata pada anak dilakukan ketika kecil, tata laksana medis dapat segera dijalankan.

Oleh sebab itu, Gusti mengimbau orang tua untuk tetap memeriksakan anak-anaknya meski tidak menunjukkan adanya keluhan apapun. Sehingga ahli medis dapat melihat lebih jelas kalau ada gejala-gejala yang menyimpang.

“Orang yang matanya lurus-lurus saja, bukan berarti matanya normal, bisa jadi ada mata malas. Oleh karena itu, khususnya pada anak, skrining menjadi penting,” katanya. (*)



BERITA BERIKUTNYA