Maulana dan Budi Setiawan Punya Tiket Untuk Bertarung di Pilwako Jambi, Bagaimana dengan HAR?

Jumat, 24 November 2023 - 09:38:57 WIB

Maulana, HAR dan Budi Setiawan.
Maulana, HAR dan Budi Setiawan.

IMCNews.ID, Jambi - Langkah Maulana dan Budi Setiawan untuk bertarung di Pemilihan Walikota (Pilwako) Jambi 2024 mendatang kian mulus. Maualana punya tiket akan diusung oleh PAN.

Sementara Budi Setiawan telah diusulkan akan diusung oleh partai Golkar. Lantas bagaimana dengan H Abdul Rahman (HAR). Dia masih berharap tiket dari NasDem, partainya. 

Sebagaimana diketahui, NasDem belum memutuskan akan mengusung siapa di Pilwako mendatang.

Terlepas dari itu semua, pertarungan antara Maulana dan HAR memang cukup menarik. Keduanya merupakan kader NasDem Provinsi Jambi sebelum akhirnya Maulana memutuskan hengkang dan mengambil pucuk pimpinan DPC PAN Kota Jambi. Saat masih sama-sama di NasDem, persaingan keduanya masih nampak seimbang walau popularitas Maulana tentu jauh di atas HAR. 

Mengingat, saat itu Maulana menjabat Wakil Walikota Jambi. Tapi sekarang, Maulana mengambil langkah lebih maju dengan berlabuh ke PAN. Keputusan membuat Maulana maju selangkah untuk dapat bertarung di Pilwako Jambi 2024 mendatang.

Dia mendapat garansi dari PAN akan diusung sebagai calon walikota Jambi pada Pilwako 2024 mendatang. 

Dengan garansi PAN ini, langkah Maulana semakin mantap menuju Pilkada serentak 2024. Selain sudah punya partai, popularitasnya terus naik. 

Apalagi dari informasi yang berkembang, mantan wakil wali kota Jambi itu juga bakal disokong oleh Al Haris, Gubernur Jambi yang juga menjabat sebagai Ketua Ketua MPP PAN Provinsi Jambi.

Lalu bagaimana dengan pesaingnya HAR? Dari perkembangan politik terakhir, jelas HAR tertinggal jauh dari Maulana. Langkah Ketua Bapilu Partai NasDem itu makin berat.

Setidaknya, saat ini dia harus bekerja lebih keras lagi untuk menyaingi Maulana. Selain belum mendapat dukungan Partai, popularitasnya juga masih kalah jauh dengan Maulana. 

Belum lagi HAR juga harus memikir kandidat lain Budi Setiawan yang tidak kalah kuat. Ketua DPD II Partai Golkar Kota Jambi itu juga sudah diusulkan partainya akan diusung sebagai cawako di Pilkada 2024 mendatang.

Selain gencar melakukan sosialisiasi, Budi yang juga Ketua KONI Provinsi Jambi itu juga memiliki basis massa rill, khususnya pemilih asal Sumatera Selatan (Sumsel) di Kota Jambi.

Menghadapi persaingan berat itu, HAR harus putar otak. 

Satu satunya peluang yang bisa dia harapkan saat ini adalah dukungan dari Syarif Fasha, mantan Wali Kota Jambi dua periode. Khusus Pilwako Jambi, pengaruh mantan wali Kota Jambi Syarif Fasha masih cukup kuat. 

Namun, mendapat dukungan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jambi itupun tidak mudah. Karena, baik HAR, Maulana maupun Budi sama sama punya kedekatan khusus dengan Fasha.

Bagi Maulana dan Budi, dukungan Fasha akan semakin nenambah kekuatan mereka. Sementara bagi HAR, dukungan Fasha sangat menentukan langkahnya ke depan untuk mendapat tiket.

Pengamat politik dari Unja Citra Darminto mengatakan, sebagai kader NasDem, HAR tidak bisa mengandalkan satu partai saja. Komunikasi dengan partai lain sangat perlu dibangun.

Meski berat, menurut dia, HAR masih memiliki peluang mendapat tiket maju di Pilwako 2024. Salah satunya dia harus bisa mengambil hati Fasha supaya mendukung dirinya.

"Saya rasa apabila HAR memiliki peluang, dengan disupport oleh Sy Fasha, yang saat ini saya lihat masih mendapat tempat di masyarakat Kota Jambi," sebutnya.

Senada dengan Citra, pengamat Politik Jambi dari Idea Insitue Jafar Ahmad menilai mantan Wali Kota Jambi Syarif Fasha masih memiliki pengaruh besar pada Pilwako Jambi 2004.

Dua periode memimpin Tanah Pilih Pseko Betuah, pengaruh dan dukungan Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi ini bisa menjadi penentu kemenangan kandidat.

Menurut Jafar, kepemimpinan yang dibangun Sy Fasha selama ini membuat dirinya masih memberikan pengaruh besar.

Setidaknya ini terlihat dari survei yang pernah dilakukannya beberapa tahun lalu yang menunjukkan popularitas Fasha tinggi dibandingkan kandidat lain kala itu.

“Popularitas yang tinggi ini menunjukkan adanya penerimaan yang baik dari masyarakat. Maski survei itu cukup lama, tapi saya pikir masih relevan,” katanya.

Disamping itu, lanjut Jafar, Fasha juga masih memiliki pengaruh untuk mengakses birokrasi. Sepuluh tahun memimpin Kota Jambi, Fasha diyakini memahmi betul arah kekuatan politik di Kota Jambi.

“Belum lagi kekuatan politik yang dibangunnya hingga ketingkat RT. Ditambah lagi para pendukung atau loyalis ketika dirinya maju dua periode di Kota Jambi,” jelasnya.

Karena itu, menurut Jafar, sikap politik Fasha juga akan mempengaruhi arah dukungan pendukungnya di Pilwako Jambi 2024.  

Siapa yang mendapatkan dukungan itu, maka akan mendapatkan kekuatan untuk mempermudah langkah pemenangan.

“Tinggal kemana Fasha akan mengarahkan dukungan ini. Dukungan ketua DPW Partai NasDem Jambi ini bisa mempengaruhi hasil pilwako nanti," katanya. (*)



BERITA BERIKUTNYA