Desakan Pembangunan Fly Over Simpang Mayang Kembali Mencuat, Butuh Anggaran Rp198,5 Miliar

Rabu, 15 November 2023 - 08:52:24 WIB

Macet yang terjadi di Simpang Mayang.
Macet yang terjadi di Simpang Mayang.

IMCNews.ID, Jambi - Kemacetan di kawasan Simpang Mayang beberapa waktu terakhir kian parah. Terlebih setelah dimulainya pembangunan Jambi Bisnis Center (JBC) di kawasan tersebut.

Hal itu memunculkan kembali desakan agar segera flyover (jalan layang) di kawasan ini. Flyover ini rencananya dibangun mulai dari Tugu Juang hingga Nusa Indah.

Rencana ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun tertunda sampai sekarang. Fly over ini diharapkan dapat menjadi solusi mengurai kemacetan di titik tersebut.

Lantas berapa kebutuhan anggaran untuk pembangunan fly over itu? Dari dokumen rencana awal pembangunan fly over itu diketahui jika pembangunan jalan layang itu sempat diusulkan pada 2020 KUA-PPAS APBD Provinsi Jambi.

Nilainya mencapai Rp198,5 miliar. Namun, hingga pengesahan APBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2020, proyek tersebut tidak masuk dalam anggaran dan diputuskan untuk ditunda pembangunannya.

Tantangan anggaran menjadi kendala utama yang membuat rencana pembangunan flyover ini terpaksa ditunda.

Dengan kondisi kemacetan yang kian parah saat ini, harusnya ini menjadi atensi dari anggota DPRD Provinsi Jambi untuk membahas anggaran tersebut.

Sebelumnya diberitakan, wacana pembangunan Fly Over (jalan layang) Tugu Juang- Simpang Mayang- Nusa Indah, Kota Jambi mencuat lagi pasca kemacetan parah di kawasan Simpang empat Mayang. Puncak kemacetan parah tersebut terjadi pada Jumat (10/11/2023) lalu.

Saat itu arus lalu lintas dari Tugu Juang menuju Nusa Indah macet total, karena Traffic Light di kawasan tersebut padam. Kebutuhan fly over ini juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Jambi yang Pada tahun 2022 sudah hampir menembus 1 juta unit, tepatnya 901.118 unit.

Melihat kemacetan dan jumlah pertumbuhan kendaraan tersebut, warga mengungkit lagi rencana pembangunan ply over di kawasan tersebut yang batal dilaksanakan pada zaman pemerintahan gubernur Fachrori Umar.

Abdul Hafizh, warga Simpang Rimbo mengatakan sudah selayaknya ada perencanaan yang matang dari pemerintah mengenai titik kepadatan di jalur Simpang 4 Mayang. Selain kepadatan kendaraan, parkir yang memakan badan jalan juga turut menjadi biang macet di wilayah itu. 

"Sekarang saja JBC atau Jambi Bussines Center belum jadi, arus kendaraan sudah padat. Sebaiknya Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemkot Jambi segera kolaborasi membangun flyover. Soalnya nanti jika beroperasi pasti akan lebih macet lagi,'' katanya. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sami. Menurutnya, jika sudah weekend atau hari kerja terutama Senin pasti macet. "Kadang yang dari arah Nusa Indah, mau ke Jamtos langsung putar balik di lampu merah. Di sekitaran Jamtos juga banyak parkir yang memakan badan jalan. Ada Pos Polisi tapi petugasnya jarang di tempat," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Jambi, MA Fauzi mengatakan kebijakan mengenai pembangunan Flyover Tugu Juang - Nusa Indah itu merupakan wewenang pemerintah Provinsi Jambi. 

"Kalau menurut saya memang harus cepat dilaksanakan. Apalagi sekarang sedang dalam pembahasan anggaran APBD 2024. Cuma saya belum sempat tanya, apakah masuk atau tidak dalam perencanaan tahun 2024 nanti," jelasnya, Senin (13/11/2023).

Menurut Fauzi, peran pemerintah Kota Jambi dalam rencana pembangunan itu adalah membantu proses pembebasan lahan. 

"Itu sudah clear. Sekarang dari segi anggarannya seperti apa? Kabarnya APBD Provinsi Jambi tahun depan itu hampir menyentuh Rp 7 Triliun. Kabarnya begitu, tapi masih dalam proses pembahasan," ungkapnya. 

Politisi PDIP itu mengharapkan peran Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi yang baru dilantik untuk bisa menjembatani rencana pembangunan Flyover tersebut. 

"Untuk solusi jangka pendek, optimalkan jalan yang baru dibangun oleh pihak JBC menuju Sungai Kambang itu, supaya bisa mengurai lalu lintas. Cuma masalahnya memang banyak warga belum tahu, jadi harus dipasang rambu lalu lintas, kemudian juga ada petugas jaga. Disamping rambu, petugas juga harus ada," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menunjukkan pertumbuhan kendaraan di Kota Jambi mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, jumlah kendaraan di Kota Jambi mencapai angka mencengangkan, yakni sebanyak 901.118 unit atau hampir mkenembus 1 juta unit.

Angka ini mencakup berbagai jenis kendaraan, seperti mobil penumpang (Passenger Car) sebanyak 110.394 unit, bus sebanyak 13.203 unit, truk sebanyak 65.883 unit, sepeda motor sebanyak 711.097 unit, dan kendaraan khusus sebanyak 541 unit.

Perkembangan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun sangat mencolok. Pada tahun 2020, jumlah kendaraan di Kota Jambi hanya mencapai 556.859 unit. Angka itu melonjak drastis pada tahun 2021 yang mencapai 655.057 unit. Pada tahun 2022, angka ini bahkan mencapai rekor tertinggi sebanyak 901.118 unit.

Peningkatan jumlah kendaraan ini mencerminkan pertumbuhan populasi kendaraan yang pesat di Kota Jambi, yang juga dapat menghadirkan tantangan terkait lalu lintas dan mobilitas di kota ini.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, dari data Provinsi Jambi dalam Angka 2022, jumlah penduduk Kota Jambi pada tahun 2022 yang mencapai sekitar 619.600 jiwa. Artinya, jumlah kendaraan di Kota Jambi melebihi jumlah penduduknya. (*)



BERITA BERIKUTNYA