52 PLTU Bakal Dipensiunkan Dukung Pencapaian Target Net Zero Emission

IMCNews.ID, Jakarta - Sebanyak 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara bakal dipensiunkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai upaya mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.

Puluhan PLTU itu ditargetkan tak beroperasi lagi paling lambat pada tahun 2030 mendatang. Gantinya, PLN berencana untuk mengadopsi energi baru terbarukan (EBT) dan akan memaksimalkan penggunaannya sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2023-2030.

Direktur Manajemen Resiko PLN, Suroso Isnandar, dalam RUPTL tersebut menyatakan, PLN menargetkan bauran EBT seperti pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, dan biomassa bisa mencapai 31 persen pada tahun 2030 mendatang.

"Dalam pelaksanaan pensiun dini PLTU berbahan bakar batu bara, PLN menerapkan pendekatan "coal face down," yang berarti menghentikan kinerja operasional PLTU tersebut tanpa membongkar bangunan instalasinya," katanya.

Hal itu dipilih sebagai solusi karena ekonomi masih sangat bergantung pada energi listrik yang sebagian besar dihasilkan dari PLTU batu bara.

Pendekatan ini juga telah diterapkan pada beberapa PLTU yang dimiliki oleh PLN, salah satunya adalah PLTU Suralaya di Cilegon, Banten.

Suroso menekankan bahwa meskipun PLTU telah memasuki masa pensiun, bangunan instalasi PLTU tersebut tidak segera dibongkar. 

"Dalam pendekatan "coal face down," bangunan PLTU masih dipertahankan sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik masyarakat, PLTU tersebut masih bisa difungsikan kembali," ujarnya. (*)