Banjir Rendam Ratusan Rumah di Empat Daerah

Kamis, 10 November 2022 - 08:49:59 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Ratusan rumah di Kerinci, Sungai Penuh, Bungo dan Muaro Jambi terendam banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan.

Di Kabupaten Kerinci salah satu wilayah yang kebanjiran yakni Desa Koto Tuo Ujung Pasir, kecamatan Tanah Cogok. Puluhan rumah di desa tersebut terendam akibat tidak berfungsinya irigasi.  

Rawina, warga setempat mengatakan sudah bertahun-tahun desanya terendam banjir setiap hujan kali hujan lebat. Dia sangat menyayangkan tidak ada tindakan yang dilakukan oleh pihak terkait.  

Intikar, warga lainnya menambahkan, semenjak dibangun irigasi sawah dan Jalan Usaha Tani yang tidak tepat, air menjadi sulit surut. Kondisi ini terjadi sudah bertahun-tahun. 

"Selama ini banyak yang turun hanya melakukan pengecekan dan foto-foto lokasi, tapi tetap tidak ada perbaikan," katanya. 

Warga lainnya, Mat Yani (60) menambahkan, dari irigasi persawahan, sampah kiriman menumpuk sampai ke rumahnya. Akibatnya saluran air tidak lancar. Mestinya, kata dia, kondisi ini menjadi perhatian pihak terkait. 

‘’Bukan hanya soal rumah yang terdampak banjir, atau jalan umum yang tidak bisa diakses lagi, juga irigasi sawah yang tidak bagus. Lebih jauh lagi, ada puluhan ton padi yang hilang per tiga bulannya akibat kondisi sawah yang tidak bisa digarap karena banjir,’’ ungkapnya. 

Sementara di Sungai Penuh, sejumlah rumah warga di Kecamatan Koto Baru, Kota Sungai Penuh juga terendam. Diantaranya Desa Dujung Sakti, Permai Indah, dan Koto Limau Manis.

Tak hanya itu, banjir juga merendam masjid di Desa Koto Lolo, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh. 

"Masjid tiga desa Koto Lolo (Koto Lolo, Koto Tengah, dan Koto Bento) dilanda banjir. Ada puluhan rumah terendam, " kata Eka, warga Koto Lolo.

Ketua DPRD Sungai Penuh, Fajran sempat turun meninjau banjir yang berdekatan dengan wilayahnya. Dia menyebutkan di Desa Dujung Sakti tanggul jebol mengakibatkan meluapnya air dari bandar Sungai Liuk ke pemukiman masyarakat. 

"Untuk di ketahui irigasi di Dujung Sakti memiliki fungsi membagi dan menahan aliran air dari bandar Sungai Liuk agar mengalir ke Sungai Kedano dan tidak meluap ke pemukiman masyarakat,"katanya.

Salah satu warga, Sintia di jalan Baru Desa Dujung Sakti terkena dampak langsung yang paling parah dari musibah banjir ini.

"Saya langsung menghubungi BPBD Kota Sungai Penuh untuk segera melakukan penanganan awal terlebih dahulu," tandasnya.

Kemudian, banjir juga terjadi di Kabupaten Bungo. Salah satu daerah yang terparah yakni di Dusun Leban Kecamatan Rantau Padan, Kabupaten Bungo. Banjir terjadi sekitar pukul 06.30, Rabu (9/11/2022). Akses jalan dari Dusun Leban ke pusat kecamatan sempat terputus akibat terendam air.

Air Sungai Batang Leban meluap hingga membanjiri Desa Leban. Air sempat mencapai ketinggian 2 meter. Total ada sekitar 350 rumah warga yang terendam, membuat ratusan KK kelabakan.

Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo, Jafar mengatakan wilayah tersebut sudah langganan banjir jika turun hujan lebat. 

“Sekira pukul 11.00 WIB tadi (kemarin) kondisi air sudah surut. BPBD Kabupaten Bungo dan Babinsa Koramil dengan sigap membantu warga membersihkan rumah-rumah yang sempat terendam air,” katanya.

Jafar menjelaskan, jika hujan lebat semalaman, maka air kiriman dari hulu sungai meluap hingga masuk ke permukiman warga Desa Leban. 

Namun, tidak begitu lama air langsung surut. Mereka juga membawa anggota TRC dengan satu unit perahu karet. “Akses sekarang sudah lancar,” kata dia.

Sementara itu, di Muarojambi banjir merendam sebagian wilayah Desa Nyogan Kecamatan Mestong. Sejak Sabtu, 5 Oktober 2022, sejumlah warga setempat terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam. Hingga Rabu (9/11), warga yang terdampak banjir masih bertahan di tenda darurat pengungsian yang mereka dirikan di tengah jalan.

Beratap terpal dan beralaskan tikar plastik, warga beristirahat, makan dan minum seadanya, sembari menunggu banjir yang menggenangi rumah mereka surut. 

Selain mendirikan tenda di jalan, sejumlah warga terdampak banjir juga ada yang mengungsi di musola dan rumah kerabat.

Banjir yang merendam permukiman warga di RT 02 dan RT 15 Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sudah berlangsung 4 hari. Ketinggian banjir di beberapa titik berbeda-beda. Di titik yang terparah, ketinggian bajir mencapai hingga ketinggian 4 meter, sehingga memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Rumah kami tenggelam pak, air nya lebih dari 4 meter, sudah 4 hari. Dari hari Sabtu, Minggu, Senin dan Selasa. Makanya seadanya, kami tidur dan mengungsi di jalan," kata Sarinah, warga Desa Nyogan. 

Menurut Sarinah, akibat banjir, sebagian bangunan rumahnya yang berkonstruksi kayu dan berpanggung mengalami kerusakan.

Sebagian barang berharga milik warga, seperti peralatan elektronik ada yang berhasil diselamatkan dan diletakkan ke tempat yang lebih tinggi, namun ada juga yang terlanjur rusak lantaran terendam banjir. 

Akibat musibah banjir ini, tidak sedikit masyarakat Desa Nyogan yang terisolasi. Kerena jalan-jalan terendam banjir dan sulit untuk diakses kendaraan.

"Tengok deweklah keadaan kami ni pak," kata M Yani, Ketua RT 02 Desa Nyogan.

Sebagian warga yang terdampak banjir saat ini mulai mengeluh, karena keterbatasan bahan pokok makanan dan krisis air bersih. Sejak dilanda musibah banjir, perekonomian masyarakat menjadi terganggu. Masyarakat yang biasanya bekerja sebagai buruh panen sawit, penyadap karet dan nelayan sungai tak bisa lagi beraktivitas.

"Kita berharap air cepat surut. Karena anak sekolahnya jauh, mau keluar jauh. Mau naik perahu ketek harga nya mahal, sekali lewat Rp30 ribu. Gak bisa mencari nafkah," ungkap warga Desa Nyogan lainnya, Marina. 

Saat ini bantuan bahan pangan dan pakaian sangat diharapkan oleh masyarakat terdampak banjir di Desa Nyogan. 

"Kami udah 4 hari kena banjir. Harapan kami sebagai masyarakat ya mohon bantuannya kepada pemerintah. Seperti bahan makanan, air bersih dan pakaian pak. Kalau stok makanan ya lihatlah pak, keadaan nya kayak gini, kerjo dak biso gara-gara banjir ini kan," kata Ira, warga Desa Nyogan lainnya.

Banjir di wilayah Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi mulai terlihat parah sejak Minggu 6 November 2022. Banjir pun bertambah pada keesokan harinya, tepatnya di hari Senin 7 November 2022. 

Banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Desa Nyogan sejak beberapa hari terakhir, ditambah lagi kiriman air dari daerah hulu Sungai Nyogan. Saat ini banjir sudah mulai surut. (*)



BERITA BERIKUTNYA