Pembangunan TUKS Dihentikan Sementara, Warga Ingin Ditutup

Kamis, 25 September 2025 - 08:46:49 WIB

Zaenal Abidin bersama warga saat melakukan aksi beberapa waktu lalu.
Zaenal Abidin bersama warga saat melakukan aksi beberapa waktu lalu.

IMCNews.ID, Jambi – Pembangunan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Aur Kenali dihentikan sementara oleh Gubernur Jambi.

Keputusan itu diambil setelah adanya pertemuan warga kelurahan Aur Kenali, Penyengat Rendah (Kota Jambi) dan desa Mendalo Darat (Muaro Jambi) dengan pemerintah dan perusahaan.

"Kita ambil solusi terbaik, sementara waktu tidak ada pekerjaan, tutup sementara," katanya saat pertemuan dengan pihak perusahan dan masyarakat di Griya Mayang rumah dinas Wali Kota Jambi, Selasa (16/9/2025) lalu.

Menurut Al Haris, penutupan sementara yang diputuskan merupakan solusi terbaik. Dia meminta pemerintah, warga dan perusahaan agar kembali membuka saluran diskusi terkait polemik ini.

Sementara itu, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mendalo Darat, Sy Zaenal Abidin menilai langkah penutupan itu tepat. Menurutnya, keberadaan aktivitas pembangunan TUKS itu menjadi keresahan bagi masyarakat.

"Saya bersama masyarakat mendesak agar kegiatan stokpile batubara ini ditutup secara permanen. Kami tidak ingin tempat tinggal, pemukiman, sawah, kebun sayur, tambak ikan, warung makan, hingga sekolah anak-anak kami terus terganggu," katanya.

Dia mengatakan jika aktivitas TUKS itu akan memicu masalah. Mulai dari kemacetan lalu lintas, kebisingan, hingga ancaman kesehatan akibat polusi.

"Transportasi kami terganggu, udara tercemar, kenyamanan hidup berkurang. Ini jelas tidak bisa dibiarkan," ujarnya.

Dia berharap pemerintah mengambil keputusan tegas. Pembangunan itu dia nilai hanya akan menguntungkan segelintir pihak.

"Kami ingin pemerintah hadir melindungi rakyatnya, bukan membiarkan kami jadi korban dampak buruk aktivitas batu bara," pungkasnya.

Sementara itu, Dirut PT SAS, Ridony Gurning memastikan jika semua telah dirancang sedemikian rupa dengan rekayasa teknologi terbaik.

Salah satunya proses crushing batu bara, sebagai sumber utama debu dan kebisingan, ditiadakan di lokasi TUKS PT SAS.

"Kita lakukan (crushing) di tempat dimana masyarakat tidak ada, di area tambang sana, kalau mau ini (jalan khusus) terwujud, ya pasti kita lakukan segalanya (antisipiasi dampak lingkungan)," katanya dalam salah satu forum baru-baru ini.

Soal aktivitas pekerjaan underpass jalan khusus di Aur Kenali yang kini dihentikan, dia mengaku menghargai keputusan gubernur.

“Sepenuhnya itu adalah keputusan Gubernur yang tentu kami hormati, jika ditanya apa yang PT SAS lakukan? Kami juga menunggu arahan lanjutan dari pemerintah, sesuai keputusan terakhir saat dialog bersama warga di Rumah Dinas Walikota,” katanya. (*)



BERITA BERIKUTNYA