IMCNews.ID, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto terbang ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis pagi untuk mempercepat penanganan gempa berkekuatan 5,8 (M) yang terjadi pada Rabu ( 8/6) siang.
“Kehadiran BNPB di Mamuju hari ini untuk memastikan penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (09/6).
Kepala BNPB berangkat dari Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan pada pukul 08.00 WIB bersama rombongan antara lain Deputi Bidang Penanggulangan Kedaruratan BNPB, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Kepala Pelaksana Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Direktur Logistik dan Manajemen Peralatan, Direktur Sumber Daya Dukungan Pasukan Darurat, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Tenaga Ahli dan Staf Khusus.
Rencananya, Kepala BNPB dan rombongan akan bertemu dengan Gubernur Provinsi Sulawesi dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan rapat koordinasi percepatan gempa. manajemen Bencana.
Usai rapat koordinasi, Kepala BNPB dijadwalkan meninjau lokasi terdampak untuk mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan pokok pada saat darurat.
Dalam peninjauan lapangan, Kepala BNPB akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala BNPB juga akan memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait perkembangan terkini penanganan bencana gempa M 5.8 Mamuju setelah survei lapangan.
gempa 5,8 M berpusat pada koordinat 2,77° LS; 118,56° BT atau tepatnya berada di laut pada jarak 26 kilometer sebelah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat, diketahui telah menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan.
Akibat kejadian tersebut, sekitar 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi. Berdasarkan pantauan visual dari lapangan, Rabu (8/6) pukul 21.50 WIB, warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal biru dan oranye di beberapa titik tidak jauh dari pemukiman mereka, di halaman masjid Deking dan di SMK Kota. tinggi.
Hal yang sama juga dilakukan warga Kabupaten Mamuju karena khawatir akan gempa susulan dan potensi ancaman tsunami. Pantauan visual dari lapangan terdapat tiga titik evakuasi warga, yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju.
Jumlah pengungsi sementara sebanyak 7.670 orang.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, sebanyak 17 warga mengalami luka-luka setelah terkena puing-puing Gedung PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, saat gempa terjadi. Saat ini, warga yang terluka telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju. (IMC02/ant)
Hari Pertama Masuk Kerja, Gubernur Al Haris Halal Bihalal dengan Ratusan Pegawai Pemprov Jambi
Pengolahan Kulit Terap Jadi Zat Pewarna Kain Dasar Batik Temuan Siswa SMAN 7 Sarolangun
Satu Pelaku Pembunuh Driver Maxim Dikabarkan Mahasiswa UIN Jambi, Begini Respon Pihak Kampus
Perhatikan Empat Jenis Pada Mesin Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Dibawa Beraktivitas Saat Pagi
Ridwan Mucktar Daftar Sebagai Bakal Calon Walikota Jambi ke Demokrat, Harap Bisa Berkolaborasi
Megawati Tanggapi Soal Hubungan Ibu dan Anak Bagi Presiden Jokowi